Tanya Jawab

Nisaa` As-Sunnah:

📬 *TANYA JAWAB* 📬

*NISAA` AS-SUNNAH 2*


📚 Kamis, 5 Muharram 1438 H / 6 Oktober 2016 M


✍🏼 Dijawab oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah


○○○○○○○○○○○○○○○○


*PERTANYAAN 1*


Bismillah

Afwan Ustadzah ana mau bertanya.

Di keluarga kami, ayah dan ibu masih sering melakukan kebid'ahan karena keluarga kami (afwan) mereka penganut kejawen. Setiap hari Kamis para ibu di perumahan mengadakan tahlilan keliling bergantian di rumah warga.

Hari ini acara tahlilan bertempat di rumah ibu ana dan ana disuruh membantu membuatkan makanan untuk suguhan tahlilan. 


Yang ingin ana tanyakan:

Apa yg harus ana lakukan Ustadzah? 

Kalau ikut membantu, ana merasa takut karena berarti ana ikut mendukung kebid'ahan itu, kalau tidak membantu, ibu pasti sangat marah dan orang tua sering akan mengusir ana bila ana tidak menuruti orang tua tentang kebid'ahan atau kesyirikan. Dan pagi tadi adik perempuan ana juga sudah mengancam ana dengan ucapan yang kasar karena ana menolak untuk membantu menyiapkan kebutuhan tahlilan, sampai mengucapkan, "Mbak, sampean harus mengikuti peraturan di rumah."


Kami mohon bimbingan Ustadzah untuk menghadapi keluarga, terutama ibu ana yang selalu menolak kebenaran.


Jazakillahu khairan wabarakallahu fik


*JAWABAN*


Sebagaimana maklum adanya bahwa tahlilan itu bid'ah, bukan dari ajaran Islam, maka membantu terselenggaranya tahlilan termasuk membantu menyiapkan makan dan minumnya sama artinya dengan tolong menolong dalam perbuatan bid'ah, yakni ikut dalam memikul dosa bid'ah.

Berusahalah menghindar dengan cara yang baik di hadapan orang tua dengan beralasan *'sakit' (sakit hati)* atau pergi ke luar rumah untuk suatu keperluan misalnya, atau dengan alasan yang lain, dan jangan lupa terus berdoa untuk orang tua agar diberi hidayah oleh Allah.

Barakallahu fiki.


◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎


*PERTANYAAN 2*


Bismillah.

Saudara saya menikah dengan seorang lelaki karena dijodohkan yang keluarganya dikenal bahwa mereka orang yang baik. Tapi setelah menikah ternyata diketahui bahwa suaminya itu tidak mengerjakan shalat dan sesekali mau berdiri shalat karena dipaksa oleh istrinya atau tidak ikhlas karena Allah dan itu terjadi bertahun tahun dalam pernikahannya. 

Bagaimana hukum pernikahan tersebut dan apa yang harus dilakukan oleh si istri? 


Jazakillahu khairan wabarakallahu fiki.


*JAWABAN*


Tentang keikhlasan seseorang dalam beribadah itu hanya Allah yang tahu, kita tidak boleh menuduh orang tidak ikhlas dalam ibadahnya.

Sebagai seorang istri yang shalihah wajib selalu menasihati dan mendoakan suaminya jika melihat suami menyimpang dari syariat Islam. Jika belum berhasil bisa dilakukan musyawarah bersama pihak ketiga dari keluarga suami, sampaikan kesalahan suami dan sampaikan pula keinginan dari pihak istri, semoga dengan cara musyawarah bersama pihak ketiga ada yang bisa menyampaikan nasihat khusus kepada suami.

Barakallahu fiki.


◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎


*PERTANYAAN 3*


Ustadzah hafizhakillah, bagaimana menyikapi shalat sunnah rawatib qabliyah Zhuhur yang kadang terlewatkan dikarenakan ketika si makmum sampai ke masjid, saat itu langsug mendapati iqamah untuk shalat Zhuhur. 

Apakah boleh melakukan shalat qabliyah Zhuhur setelah ba'diyah Zhuhur? 

Ataukah dilakukan sebelum Ashar?


Afwan Ustadzah, bagaimana cara menambal kekurangan shalat rawatib tersebut?

Jazakillah khairan.


*JAWABAN*


Boleh melaksanakan shalat sunnah rawatib qabliyah Zhuhur setelah shalat Zhuhur atau sebelum Ashar jika ada uzur seperti yang ditanyakan.

Tapi perlu diketahui bahwa seseorang yang terbiasa melakukan ibadah-ibadah sunnah kemudian suatu hari dia terhalang atau ada uzur sehingga tidak mengerjakan kebiasaannya tersebut maka pahalanya TETAP diberikan untuknya seperti dia melaksanakannya setiap hari.

Barakallahu fiki.


◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎


www.nisaa-assunnah.com

http://annisaa.salafymalangraya.or.id

http://tlgrm.me/nisaaassunnah

 


🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀

0 comments: