💌 MELAWAN KEANGKUHAN DIRI DENGAN BERDO’A

Ada saat dimana kita terlalu bergantung pada kemampuan diri hingga lupa bahwa tangan ini harus ditengadahkan kelangit.
Bukankah Rasulullah shallallahu alaihi senantiasa berdo’a:

اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allahumma Rohmataka Arjuu Fa-Laa Takilniy ILaa Nafsiy Thorfata ‘Aynin, Wa Ashlih Liy Sya’niy Kullahu, Laa Ilaaha Illa Anta”

“Ya Allah! rahmatMu kuharapkan, oleh karena itu, jangan Engkau biarkan aku bergantung pada diriku sendiri walau sekejap mata (tanpa pertolongan dan rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.” (HR. Imam Abu Dawud & Imam Ahmad)

Lalu siapakah kita….?
Padahal Allah azza wa jalla telah memaklumkan:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ


Artinya :

Dan Tuhanmu berfirman “Berdo’alah kalian kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. (QS Ghafir: 60)

📝 Oleh Ustadz Aan Chandra Thalib, Lc حفظه الله تعالى

🔊 [ 📖 ] BBG Al-Ilmu

0 comments: