Assalamualaikum, selamat pagi. ustad, saya pernah keguguran pada
usia janin baru 3,5 bulan gara2 janin tidak berkembang. yang ingin saya
tanyakan. apakah janin itu harus di aqikah dan d beri qurban seperti.
pada umunya. karena detak jantung janin sudah terdengar walaupun janin
baru brukuran beberapa cm.
Dari Leely Vita Pirdiah via Tanya Ustadz for Android
Jawaban:
Wa ‘alaikumus salam
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Berikut fatwa yang disampaikan Lajnah Daimah terkait hukum yang berlaku untuk janin keguguran,
Berdasarkan fatwa di atas, janin anda tidak perlu diaqiqahi karena keguguran yang terjadi sebelum usia 4 bulan atau belum ditiupkan ruh.
Apakah sang ibu harus mengalami nifas, bisa dipelajari di: Hukum Shalat Wanita yang Mengalami Keguguran
Demikian, Allah a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Dari Leely Vita Pirdiah via Tanya Ustadz for Android
Jawaban:
Wa ‘alaikumus salam
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Berikut fatwa yang disampaikan Lajnah Daimah terkait hukum yang berlaku untuk janin keguguran,
إذا
كان الجنين سقط قبل أربعة أشهر، فلا يسمى، وليس له عقيقة، إنما العقيقة
والتسمية لمن سقط في الخامس، أو بعد ما نفخت فيه الروح؛ لأنه يكون آدميًّا
له حكم الأفراط، فيذبح عنه ويسمى ويغسل ويصلى عليه إذا سقط في الخامس وما
بعده، بعد نفخ الروح فيه
Apabila janin keguguran sebelum usia 4
bulan, tidak perlu diberi nama, tidak ada aqiqah. Karena aqiqah dan
diberi nama hanya bagi keguguran di usia masuk 5 bulan atau setelah
ditiupkan ruh ke janin. Karena dia dihukumi manusia, menjadi al-Afrath
(anak yang akan menolong orang tuanya). Sehingga dia diberi aqiqah,
diberi nama, dimandikan, dan dishalati. Ini jika keguguran di bulan
kelima atau setelahnya, setelah ditiupkan ruh.
أما ما
يسقط في الرابع أو في الثالث فهذا ليس له حكم الأفراط، لكن إذا كانت
الخلقة قد بينت فيه صفات آدمي من رأس أو يد أو رجل أو نحو ذلك يكون له حكم
النفاس، يكون للأم حكم النفاس، لا تصلي ولا تصوم، وأما هو فليس له حكم
الأطفال، وليس له حكم الأجنة، بل يدفن في أي مكان ويكفي، ولا يغسل، ولا
يصلى عليه، أي لا يكون آدميًّا
Sementara keguguran di usia belum genap 4 bulan atau baru masuk 3 bulan, tidak dihukumi al-Afrath.
Akan tetapi jika wujud janin seperti manusia, ada kepalanya, tangannya,
kaki, atau organ lainnya, maka sang ibu berlaku hukum nifas. Dia tidak
boleh shalat, atau puasa. Sementara janinnya, tidak dianggap sebagai
anak kecil. Namun dia bisa dikuburkan dimanapun, tidak perlu dimandikan,
atau dishalati, karena tidak dihukumi manusia. (Fatawa Lajnah Daimah,
18/249)Berdasarkan fatwa di atas, janin anda tidak perlu diaqiqahi karena keguguran yang terjadi sebelum usia 4 bulan atau belum ditiupkan ruh.
Apakah sang ibu harus mengalami nifas, bisa dipelajari di: Hukum Shalat Wanita yang Mengalami Keguguran
Demikian, Allah a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
0 comments:
Post a Comment