Diasuh Oleh Ust. Taufik Hamim Effendi, Lc., MA
Pertanyaan:
Assalamualaikum ustadz.
Mau Tanya ustadz apa dan bagaimana Manhaj Salaf itu?
Jawaban:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Saudari penanya dan nettrs eramuslim yang disayang Allah
SWT, semoga anda semua dalam keadaan sehat wal afiyah dan dalam
bimbingan-Nya. Amin
Sepengetahuan kami, istilah salaf yang bermakna sebuah
manhaj tidak pernah dikenal baik di zaman Rasulullah SAW dan sahabat.
Karenanya ada baiknya sebelum menjelaskan apa dan bagaimana manhaj salaf
itu, kami mengajak saudari penanya untuk mengetahui asal kata Manhaj
Salaf.
Pertama: dalam bahasa Arab kata manhaj berasal dari akar kata nahaj yanhaju nahjan wa manhajan yang artinya mengambil atau meniti jalan.
Kedua: sedangkan kata salaf berasal dari kata salafa yaslufu salafan yang memiliki arti yang telah berlalu dan terdahulu.
Menurut pendapat jumhur ulama bahwa yang dimaksud dengan ulama salaf
adalah para sahabat, tabi’in, dan tabi’ tabi’in (pengikut tabi’in).
karena mereka mendapatkan pujian dari Rasulullah SAW dan beliau bersaksi
atas mereka dengan kebaikan.
Peran para sahabat Rasulullah SAW dan para muridnya dari kalangan
tabi’in, sebagai orang terdepan setelah Rasulullah SAW dalam
menyampaikan petunjuk Islam terlihat jelas. Terhimpun dalam diri mereka
keimanan dan penyampaian yang baik, terhimpun pada diri mereka amal
shalih yang sejalan ucapan dan perbuatan mereka. Mereka senantiasa
mengikuti langkah dan jejak Rasulullah SAW dengan baik dan benar.
Para As-Salafush Shalih rahimahumullah adalah orang yang paling
mengetahui Al-Quran dan sunnah Rasul-Nya, karenanya kita wajib mengikuti
langkah dan jejak mereka.Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Ulama salaf memiliki ilmu yang sempurna, lurus, jelas dan lebih bersih, karenanya mereka semua menjadi terdepan dalam menyampaikan petunjuk jalan yang benar, penerang jalan dalam langkah mereka. Orang yang duduk bersama mereka tidak merasa celaka, orang yang mengikutinya tidak merasa takut kepadanya, orang yang mengikutinya tidak akan sesat dan orang yang menyalahi mereka tidak mendapatkan petunjuk”.
Berikut beberapa karekteristik Manhaj Salaf:
- Berpegang teguh kepada Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW, teguh dan tidak pernah goyah dalam kebenaran.
- Tidak ada perselisihan dalam aqidah, satu aqidah yaitu aqidah Islam yang benar dan mereka tidak berselisih walau pun zaman dan tempat mereka hidup berbeda.
- Mereka meyakini bahwa jalan para As-Salafush Shalih adalah yang paling lurus dan sempurna.
- Mereka adalah orang yang paling mengetahui perihal Rasulullah SAW baik dalam perbuatan dan ucapannya, karenya mereka sangat mencintai Rasulullah SAW, paling getol mengikuti sunnahnya
Jadi orang yang bermanhaj salaf itu adalah orang yang
memahami dan menjalankan Islam sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW dan
para sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
Mereka memahami Islam dengan pemahaman yang intregral bukan parsial dan
sepotong-sepotong.
Bukan hanya klaim
Setiap orang mungkin saja mengklaim dirinya telah bermanhaj
salaf, akan tetapi jangan sampai perbuatan, sikap dan dan akhlaqnya
berseberangan secara nyata dengan yang diajarkan Islam itu sendiri.
Seringkali kita jumpai orang yang mengaku dirinya bermanhaj
salaf tetapi saat bertemu saudaranya yang Muslim, wajahnya tidak ramah,
mahal senyumnya, memberi salam hanya kepada sesama mereka saja. Mudah
mengatakan sebuah ritual ibadah sebagai perbuatan bid’ah, mudah
mengatakan orang ini fasik, munafik dan lain sebagainya, karena hanya
berbeda dengan apa yang dia dan gurunya amalkan. Padahal bisa jadi
sesuatu yang dituduhkan itu hanya masih dalam hal yang menjadi
khilafiyah di kalangan ulama salaf sejak lama.
Seharusnya orang yang bermanhaj salaf itu dapat menjadi penyatu dan
perekat umat Islam, menjadi pelopor terjalinnya ukhuwah Islamiyah dan
bukan menjadi pemecah dan membuat resah antar umat Islam, khususnya
antar pengurus masjid/mushalla dengan pengurus lainnya, baik di
perumahan, perkampungan atau di perkantoran.
Kami sampaikan ini karena ada beberapa keluhan baik dari
pengurus masjid atau pun majelis taklim terjadi kerenggangan dan
perpecahan antara mereka lantaran ada pengisi pengajian atau ceramah
yang dengan mudahnya menvonis ini bi’dah, syirik dan kata-kata yang
‘mengerikan’ lainnya. Prilaku ini tentu sangat jauh dengan manhaj ulama
salaf yang sangat bijak dan santun dalam berdakwah dan bermu’amalah,
khususnya kepada sesamaMuslim.
Tidak sedikit orang yang baru belajar beberapa tahun,
bulan, pekan, bahkan baru beberapa hari saja dia belajar Islam atau
mungkin saja baru dengar-dengar, seakan sudah menjadi seorang mufti dan
ulama besar. Bisa jadi dirinya juga belum pandai membaca Al-Quran
apalagi memahami Al-Quran seluruhnya, tidak hafal hadist kecuali hanya
sedikit saja, atau mungkin tidak sedikit mengenal hadits hanya dari
membaca sedikit terjemahannya saja.
lalu dengan mudahnya megatakan ini bid’ah, syirik dan
ucapan semisalnya, padahal belum tentu demikian. Bahkan dengan merasa
tidak berdosa saudaranya bahkan bapak dan ibunya divonis ahli bid’ah dan
sudah syirik, nau’udzu billah.
karena kita harus banyak belajar dan belajar dengan banyak
guru. Selanjutnya dengan belajar dan menuntut ilmu ini seharusnya kita
semakin dewasa dalam bersikap, memahami fikih dakwah yang baik, matang
dalam berfikir, semakin tawadhu’ dengan sedikit ilmu yang kita dapati,
semakin hormat kepada guru dan ulama, semakin sayang kepada sesama
muslim, menasihati dengan santun dan penuh kasih sayang, walau suatu
saat juga dibutuhkan ketegasan dengan mengedapankan akhlaq sebagai
seorang Muslim yang shalih.
Dengan pemaparan singkat ini semoga sudari penanya dan kita
terus berusaha agar mampu menjadi penerus ajaran Rasulullah SAW dan
para sahabatnya. Meneruskan belajar dan mengajarkan ilmu dengan baik,
bijak, santun, ramah, menyenangkan. Juga kita berusaha mempersatukan dan
merekatkan umat Islam dalam bingkai ukhuwah Islamiyah dan bingkai
aqidah shahihah. Sehingga Izzul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan
umat Islam) dan nilai-nilai Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin
akan mampu tegak dan dapat dirasakan di bumi tempat kita berpijak,
khususnya di bumi Indonesia yang kita cintai ini. Hadanallahu waiyyakum ajma’in wallahu a’lam bishshawab.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Taufik Hamim Effendi, Lc., MA
Bila ingin bertanya silahkan kirimkan email ke ustadztaufik@gmail.com
Sumber : http://www3.eramuslim.com/ustadz-menjawab/apa-dan-bagaimana-manhaj-salaf-itu.htm#.U1jY4leOj_d
0 comments:
Post a Comment