MAU JILBABIN HATI DULU ???


Si A : “Ukhti…Kenapa kamu tidak berjilbab?”

Si B : “Ah…Suka2 saya. Walaupun tidak berjilbab, yang penting kan hatinya!!”

Si A : “Berarti kalo ada orang yang gak mau shalat, gak mau puasa, gak mau zakat, gak mau sedekah, gak mau berbakti kpd orgtua, dll, boleh donk??? Kan yg penting hatinya???

Si B : “Beda itu!…Byk wanita yg gak berjilbab tapi hatinya baik, dan byk juga wanita yg berjilbab tapi hatinya buruk!

Si A : “Itu gak beda, karena sama2 perintah Allah. Jilbab itu aplikasi dari ketaatan kita dalam beragama. Bagaimana bisa dikatakan hatinya baik jika dia durhaka kpd Allah? Seorg anak yang durhaka kepada orgtua saja dikatakan hatinya buruk, apalagi yang durhaka kepada Allah? Bukankah banyak juga wanita yang berjilbab tapi hatinya baik, dan banyak juga wanita yang gak berjilbab tapi hatinya buruk??”

Si B : “Ya udah…itu terserah saya! Saya mau menjilbabkan hati dulu!!!”

Si A : “Emang hati bisa dijilbabin? Beli dimana jilbabnya nanti? Jadi kalo ada laki2 yang disuruh memelihara jenggot, bisa2 dia nanti bilang: ‘Saya mau jenggotin hati dulu!’Hehehehe…”

Si B : (kabuurrr….)

(dari Abu Fahd)

=============================

Enggan berjilbab karena merasa hatinya belum bersih? Ingin menjilbabi hati dulu baru kemudian menjilbabi badan? Pemikiran seperti ini tidaklah benar, sebab hati dan badan harus diperbaiki semua. Kewajiban Berjilbab tidak mensyaratkan berhati sempurna lebih dulu. Sama seperti kewajiban sholat fardhu yang tidak bersyarat hatinya/akhlaknya sempurna lebih dahulu. Justru dengan berjilbab, diharapkan pemakainya akan lebih mudah dalam memperbaiki hatinya.

Meski masih sering bermaksiat namun kewajiban menutup aurat tetap berlaku, sama dengan kewajiban2 yg lain seperti sholat fardhu, puasa ramadhan, zakat, dll. Pria yg masih sering bermaksiat (menggunjing, mabuk, judi, berkata kotor, dll) tetap wajib sholat fardhu. Begitu juga wanita yang masih sering bermaksiat tetap wajib menutup aurat (memakai jilbab), kewajiban ini tidak gugur darinya. Mereka wajib meninggalkan segala maksiat, namun jika belum meninggalkan maksiat maka kewajiban2 agama pun tetap wajib mereka laksanakan (solat fardhu, menutup aurat, dll)

---------------------------------------------------

Rajin sholat 5 waktu tapi sering bermaksiat itu buruk, tapi lebih buruk lagi jika tidak pernah sholat ditambah sering bermaksiat.

Berjilbab (menutup aurat dari pria yg bukan mahrom) tapi masih sering bermaksiat itu buruk., tapi lebih buruk lagi jika sudah tidak berjilbab ditambah sering bermaksiat.


(Sumber : Muslim.Or.Id)

0 comments: