Disaat teman2 begitu sibuknya menemui dosen pembimbing untuk merevisi skripsi, aku sibuk mencari tempat bikin hard cover yg murah dan berkualitas bagus. Kata teman2 "pokoknya di sekitar kampus harganya 22rb, mungkin di tempatmu lebih murah". Setelah menghampiri beberapa tempat fotocopy-an, alhamdulillah aku menemukan tempat yg memasang harga 18rb, dan aku liat hasil garapan dia bagus semua, aku menanyakan fasilitas apa saja yg didapat dg harga segitu, lalu proses pembuatan memakan waktu berapa lama. Ternyata, fasilitas yg didapat itu sesuai dg permintaan teman2, lalu aku melapor ke teman2, of course aku bilang harga 20rb (kan sekalian bisnis, hehe....lumanyun, eh lumayan....). Lagian meskipun aku uda ambil untung 2rb/jilid, harganya juga masih lebih murah daripada yg di kampus. Saat itu aku kira teman yg pesan hard cover bakal sedikit, hanya 1-2 orang. Ternyata hampir 97% teman yg ikut ujian skripsi dan sidang itu pesan ke aku. Kaget plus senang dong pastinya, bayangkan, total semua 73 jilid x 2rb = 146rb. Sambil menyelam minum air kan namanya, hehehe....maasyaaAllah
Tapi lantas aku ga boleh di atas angin dong dg semua itu, aku harus punya tanggung jawab, bagaimana kualitas hasil hard cover setelah jadi, ga hanya pengen ambil untung aja, tapi harus tanggung jawab dg amanah yg uda diberikan ke aku. Jadi 73 jilid itu tadi aku cek satu persatu apakah ada yg kurang, misal lembar berwarna biru yg merupakan penanda awal bab skripsi, lembar tanda tangan para dosen penguji and so on. Alhamdulillah dari 73 jilid tadi, hanya 1 jilid yg perlu perbaikan (setelah temanku memberitahu punya dia ada yg kurang), karena setelah aku bagikan kepada mereka, aku suruh mereka cek satu persatu, jadi jika ada yg salah ato kurang apa, bisa langsung aku kembalikan ke tempat sana untuk diperbaiki.
Lalu, apakah dalam benak anda, pernah terbayangkan, bagaimana aku membawa 73 jilid tu dari kampus menuju tempat hard cover, begitupun sebaliknya?
Nah, pertanyaan bagus, saat itu, belum semua teman selesai dg revisi, akhirnya dibagi jadi 2 kloter. Kloter pertama aku kasihkan supaya tidak terlalu lama untuk dihard cover. Selanjutnya kloter kedua, yaitu keesokan harinya. Kloter pertama aku angkut sendirian menggunakan sepeda motor, aku bungkus kresek aku taruh di bagian depanku. Kloter kedua lebih banyak, jadi aku ajak bapak bersepeda motor, bapak di posisi setir dg kresek berisi kertas2 itu, aku di belakang, memegangi kresek berisi kertas2 pula.
Saat semua hard cover uda jadi, bapak membantuku menggunakan mobilnya, semua jilid dimasukkan bagasi mobil, lalu kita menuju ke kampus. Alhamdulillah...tugas selesai maasyaaAllah.
Lalu, apakah anda ingin tahu berapa nilai ujian skripsiku? pertanyaan bagus kawan, hohoho..... Saat pembagian Surat Keterangan Lulus (pengganti sementara Ijazah), aku membaca, ternyata nilaiku A sodara2, hohohoho... (bersorak kegirangan sambil guling2 dalam angan2). maasyaaAllah ^^
Mungkin sempat terbesit dalam hati anda, sejauh apakah usaha dan doaku dlm menghadapi skripsi?
Yep, ini yg pengen saya ceritakan (dari tadi uda nulis segitu banyaknya masih pengen lanjut? oke deh, kita jabanin, wokwokwok...)
Mata kuliah skripsi itu aku ambil di semester 8 (baru boleh semester ini sih emang, hehe...), dan sebelum ambil skripsi harus sudah ambil metode penelitian di semester 7. Nah, saat semester 6 berakhir, liburan semester pun dimulai, teman2 asyik menikmati liburannya, begitupun aku yg asyik menghampiri perpustakaan jurusan sastra jepang di TU fakultas sastra.
Aku ubek2 tuh semua buku yg bertuliskan sintaksis, yep, bahasanku masuk sintaksis, karena aku suka sekali dengan sintaksis. akhirnya dari puluhan buku tu, aku pinjam 2 buku torehan Teramura, dari situ aku susun teori. Of course sebelum itu aku membaca skripsi para pendahulu di perpustakaan kampus. Ya iyalah, lu kate segampang itu ujug2 nyusun skripsi langsung jadi. Baca skripsi para pendahulu berulang-ulang aja kagak nyantol2, pegimane kagak baca, wedew, bunuh diri dong namanya. Eits, bukan nyontek loh ya. Kalo nyontek, kagak mikir namanya.
Jadi, setelah membaca skripsi2 itu, aku beralih ke buku Teramura dan Koizumi, aku ambil penggalan kalimat mereka mengenai Linguistik → Sintaksis. Setelah terkumpul teori2 itu, dimulailah kuliah metode penelitian, alhamdulillah karena saat liburan aku uda menemukan semua teori yg aku cari, jadi saat kuliah dimulai aku tidak bag big bug pusing mencari teori. Tinggal menyusunnya saja. Dan saat giliranku untuk tampil mempresentasikan makalahku, kata temanku, "kata anda sendiri mana, kok kebanyakan yg anda tulis ini semua hanya teori". Dari situ aku berpikir, oh jadi perlu ya seperti itu, emang, aku akui, aku paling jago mengumpulkan sejumlah teori pendukung skripsi ku (maasyaaAllah), cuman ku belum bisa menyusun apa yg hendak ku utarakan untuk skripsi ku , hahahaha....gapapalah, mending gini (menurutku, hehe...) karena kebanyakan tu malah sedikit teori tapi terlalu banyak tulisan penulis, kalo aku malah kebalikannya, kebanyakan teori tapi sedikit tulisanku, haha....kalo uda gini kan enak, tinggal nyusun kata lagi, alias mikir lagi, ga perlu capek2 nyari teori lagi, hehe...
Mata kuliah metode penelitian selesai, libur semester lagi. Tiap hari aku berdoa minta pd Allah supaya proses skripsi ku berjalan lancar (nabung doa). Tiba saat diumumkan sudah bisa untuk mengajukan skripsi (masuk semester 8), aku langsung berujar pada bapak mengenai biaya pengajuan skripsi, alhamdulillah ternyata bapak punya uang, tanpa pikir panjang langsung aku ajukan skripsi ku, alhamdulillah lagi langsung diterima (mungkin karena judul yg aku ambil belum pernah dibahas sebelumnya, hal ini uda kutanyakan 2 dosen Linguistik sebelum mengajukan skripsi), dosen pembimbing pun langsung dapet, karena aku orang pertama yg mengajukan skripsi kala itu, hihihi....maasyaaAllah ^^
Dalam proses pembuatan skripsi itu, tau ga sih? setiap aku mo ngetik tu (boleh percaya boleh kagak dah) aku bershalawat 3x minta kelancaran pd Allah, alhamdulillah di saat buntu Allah memberi penerangan melalui ide yg tiba2 muncul dr kepalaku. Setiap malam shalat tahajjud, abis shalat belajar lagi, kalo uda ngantuk ya tidur, ga maksa, karena paginya berangkat untuk bimbingan skripsi. Setiap abis shalat dhuha, aku berdoa spy skripsiku dan teman2 dapat berjalan lancar dan lulus dg nilai baik (kalo berdoa jangan egois ya, mari kita doakan teman kita juga spy menjadi baik bersama, bukan kita doank yg baik).
Nah, kelanjutannya uda baca kan bagaimana suka dukanya bikin skripsi di part 1, hehe...
Nah, jadi anda bisa simpulkan sendiri, bagaimana saya menjalani proses skripsi saya yg alhamdulillah berujung :
1. revisi dikit, 3 biji doank
2. berbisnis dg keuntungan 146rb, hehe
3. mendapat nilai A
Lalu, apa kesimpulannya? buat anda yg mungkin akan ato sedang mengahadapi skripsi, jangan risau, karena bila anda menguasai mata kuliah atas hasil belajar selama 7 semester (semua mata kuliah yg uda diambil), inshaaAllah anda kan mulai tahu bahasan apa yg ingin anda ambil, yg sesuai dg minat anda dan yg anda kuasai lalu anda jadikan bahan skripsi. Mengerjakan skripsi itu harus tabah, krn halangan, rintangan itu pasti ada, maka dari itu mintalah pada Sang Pencipta yg selalu memberi ridho pd setiap langkah kita (jika kita meminta ridhoNya) yaitu Allah untuk mempermudah dan memperlancar proses pembuatan skripsi. Karena jika semua itu anda lakukan, dijamin dah, saat halangan, rintangan itu datang, pikiran anda tidak akan seruwet yg anda kira. Oke bro sist? Sip, maju, lanjutkan usahamu. Semangat!!
Tapi lantas aku ga boleh di atas angin dong dg semua itu, aku harus punya tanggung jawab, bagaimana kualitas hasil hard cover setelah jadi, ga hanya pengen ambil untung aja, tapi harus tanggung jawab dg amanah yg uda diberikan ke aku. Jadi 73 jilid itu tadi aku cek satu persatu apakah ada yg kurang, misal lembar berwarna biru yg merupakan penanda awal bab skripsi, lembar tanda tangan para dosen penguji and so on. Alhamdulillah dari 73 jilid tadi, hanya 1 jilid yg perlu perbaikan (setelah temanku memberitahu punya dia ada yg kurang), karena setelah aku bagikan kepada mereka, aku suruh mereka cek satu persatu, jadi jika ada yg salah ato kurang apa, bisa langsung aku kembalikan ke tempat sana untuk diperbaiki.
Lalu, apakah dalam benak anda, pernah terbayangkan, bagaimana aku membawa 73 jilid tu dari kampus menuju tempat hard cover, begitupun sebaliknya?
Nah, pertanyaan bagus, saat itu, belum semua teman selesai dg revisi, akhirnya dibagi jadi 2 kloter. Kloter pertama aku kasihkan supaya tidak terlalu lama untuk dihard cover. Selanjutnya kloter kedua, yaitu keesokan harinya. Kloter pertama aku angkut sendirian menggunakan sepeda motor, aku bungkus kresek aku taruh di bagian depanku. Kloter kedua lebih banyak, jadi aku ajak bapak bersepeda motor, bapak di posisi setir dg kresek berisi kertas2 itu, aku di belakang, memegangi kresek berisi kertas2 pula.
Saat semua hard cover uda jadi, bapak membantuku menggunakan mobilnya, semua jilid dimasukkan bagasi mobil, lalu kita menuju ke kampus. Alhamdulillah...tugas selesai maasyaaAllah.
Lalu, apakah anda ingin tahu berapa nilai ujian skripsiku? pertanyaan bagus kawan, hohoho..... Saat pembagian Surat Keterangan Lulus (pengganti sementara Ijazah), aku membaca, ternyata nilaiku A sodara2, hohohoho... (bersorak kegirangan sambil guling2 dalam angan2). maasyaaAllah ^^
Mungkin sempat terbesit dalam hati anda, sejauh apakah usaha dan doaku dlm menghadapi skripsi?
Yep, ini yg pengen saya ceritakan (dari tadi uda nulis segitu banyaknya masih pengen lanjut? oke deh, kita jabanin, wokwokwok...)
Mata kuliah skripsi itu aku ambil di semester 8 (baru boleh semester ini sih emang, hehe...), dan sebelum ambil skripsi harus sudah ambil metode penelitian di semester 7. Nah, saat semester 6 berakhir, liburan semester pun dimulai, teman2 asyik menikmati liburannya, begitupun aku yg asyik menghampiri perpustakaan jurusan sastra jepang di TU fakultas sastra.
Aku ubek2 tuh semua buku yg bertuliskan sintaksis, yep, bahasanku masuk sintaksis, karena aku suka sekali dengan sintaksis. akhirnya dari puluhan buku tu, aku pinjam 2 buku torehan Teramura, dari situ aku susun teori. Of course sebelum itu aku membaca skripsi para pendahulu di perpustakaan kampus. Ya iyalah, lu kate segampang itu ujug2 nyusun skripsi langsung jadi. Baca skripsi para pendahulu berulang-ulang aja kagak nyantol2, pegimane kagak baca, wedew, bunuh diri dong namanya. Eits, bukan nyontek loh ya. Kalo nyontek, kagak mikir namanya.
Jadi, setelah membaca skripsi2 itu, aku beralih ke buku Teramura dan Koizumi, aku ambil penggalan kalimat mereka mengenai Linguistik → Sintaksis. Setelah terkumpul teori2 itu, dimulailah kuliah metode penelitian, alhamdulillah karena saat liburan aku uda menemukan semua teori yg aku cari, jadi saat kuliah dimulai aku tidak bag big bug pusing mencari teori. Tinggal menyusunnya saja. Dan saat giliranku untuk tampil mempresentasikan makalahku, kata temanku, "kata anda sendiri mana, kok kebanyakan yg anda tulis ini semua hanya teori". Dari situ aku berpikir, oh jadi perlu ya seperti itu, emang, aku akui, aku paling jago mengumpulkan sejumlah teori pendukung skripsi ku (maasyaaAllah), cuman ku belum bisa menyusun apa yg hendak ku utarakan untuk skripsi ku , hahahaha....gapapalah, mending gini (menurutku, hehe...) karena kebanyakan tu malah sedikit teori tapi terlalu banyak tulisan penulis, kalo aku malah kebalikannya, kebanyakan teori tapi sedikit tulisanku, haha....kalo uda gini kan enak, tinggal nyusun kata lagi, alias mikir lagi, ga perlu capek2 nyari teori lagi, hehe...
Mata kuliah metode penelitian selesai, libur semester lagi. Tiap hari aku berdoa minta pd Allah supaya proses skripsi ku berjalan lancar (nabung doa). Tiba saat diumumkan sudah bisa untuk mengajukan skripsi (masuk semester 8), aku langsung berujar pada bapak mengenai biaya pengajuan skripsi, alhamdulillah ternyata bapak punya uang, tanpa pikir panjang langsung aku ajukan skripsi ku, alhamdulillah lagi langsung diterima (mungkin karena judul yg aku ambil belum pernah dibahas sebelumnya, hal ini uda kutanyakan 2 dosen Linguistik sebelum mengajukan skripsi), dosen pembimbing pun langsung dapet, karena aku orang pertama yg mengajukan skripsi kala itu, hihihi....maasyaaAllah ^^
Dalam proses pembuatan skripsi itu, tau ga sih? setiap aku mo ngetik tu (boleh percaya boleh kagak dah) aku bershalawat 3x minta kelancaran pd Allah, alhamdulillah di saat buntu Allah memberi penerangan melalui ide yg tiba2 muncul dr kepalaku. Setiap malam shalat tahajjud, abis shalat belajar lagi, kalo uda ngantuk ya tidur, ga maksa, karena paginya berangkat untuk bimbingan skripsi. Setiap abis shalat dhuha, aku berdoa spy skripsiku dan teman2 dapat berjalan lancar dan lulus dg nilai baik (kalo berdoa jangan egois ya, mari kita doakan teman kita juga spy menjadi baik bersama, bukan kita doank yg baik).
Nah, kelanjutannya uda baca kan bagaimana suka dukanya bikin skripsi di part 1, hehe...
Nah, jadi anda bisa simpulkan sendiri, bagaimana saya menjalani proses skripsi saya yg alhamdulillah berujung :
1. revisi dikit, 3 biji doank
2. berbisnis dg keuntungan 146rb, hehe
3. mendapat nilai A
Lalu, apa kesimpulannya? buat anda yg mungkin akan ato sedang mengahadapi skripsi, jangan risau, karena bila anda menguasai mata kuliah atas hasil belajar selama 7 semester (semua mata kuliah yg uda diambil), inshaaAllah anda kan mulai tahu bahasan apa yg ingin anda ambil, yg sesuai dg minat anda dan yg anda kuasai lalu anda jadikan bahan skripsi. Mengerjakan skripsi itu harus tabah, krn halangan, rintangan itu pasti ada, maka dari itu mintalah pada Sang Pencipta yg selalu memberi ridho pd setiap langkah kita (jika kita meminta ridhoNya) yaitu Allah untuk mempermudah dan memperlancar proses pembuatan skripsi. Karena jika semua itu anda lakukan, dijamin dah, saat halangan, rintangan itu datang, pikiran anda tidak akan seruwet yg anda kira. Oke bro sist? Sip, maju, lanjutkan usahamu. Semangat!!
note :
cerita ini murni ingin berbagi cerita mengenai usaha manusia,
segala kepintaran dan kemahiran saya adalah rahmat Allah krn kasih sayangNya padaku
cerita ini murni ingin berbagi cerita mengenai usaha manusia,
segala kepintaran dan kemahiran saya adalah rahmat Allah krn kasih sayangNya padaku
0 comments:
Post a Comment